Test Footer 1

Kurenggut Keperawanan Calon Istri Pamanku 2015


Kurenggut Keperawanan Calon Istri Pamanku 2015

Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini. Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang rada telat untuk menikah karena waktu itu ia berusia 42 tahun. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dengan wanita- wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, tidak ada yang cocok dengan matanya, katanya. Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang teman pamanku dengan seorang wanita yang sangat cantik dan ayu, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe. Kemudian kami diperkenalkan dengannya, wanita itu bernama Ayu, ternyata namanya pas sekali dengan wajahnya yang memang ayu itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu. Tapi tidak demikian halnya dengan Ayu.



Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah- olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Ayu. �Eh, ada apa Yu?� �Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?� �Kenapa enggak sekarang aja ?� �Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa. � Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Ayu sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja. Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya. �Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?� �Eee, penasaran ya, Ton ?� �Iya lah, ayo dong buruan !� �Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.� �Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.� �Napsu yang mana nih ?� Ayu sepertinya memancingku. �Napsu makan dong, gua kan belum sempat makan siang !� Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi. �Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol banyak sama elu.� Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja. Lalu kataku, �Kenapa enggak kemarin aja bilangnya ?� �Karena gua mau kasih surprise buat elu.� katanya manja. �Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?� Lalu Ayu bilang, �Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XX (edited), jangan lupa

0 Response to "Kurenggut Keperawanan Calon Istri Pamanku 2015"

Posting Komentar